Sobat bunda, Cara mengajarkan anak puasa bisa dilakukan dengan memberi contoh, memotivasi anak, dan memberi penghargaan, dan menyampaikan maknanya.
Allah SWT memerintahkan semua umat Muslim yang sudah baligh untuk menjalankan puasa Ramadan. Puasa ini dijalankan selama kurang lebih 13 jam, mulai dari matahari terbit hingga matahari terbenam.
Nah, jika tidak dilatih sejak dini, puasa ini tentu akan terasa berat untuk dijalankan. Maka dari itu, para orang tua perlu mengajarkan anak untuk puasa sejak dini.
Pada dasarnya, cara mengajarkan anak puasa sejak dini bisa dimulai dengan hal-hal sederhana dan ringan. Kemudian, cara ini ditingkatkan seiring dengan perkembangan anak.
Cara Mengajarkan Anak Puasa
Pendidikan anak dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, orang tualah yang memiliki kewajiban untuk mengajarkan anak puasa sejak dini. Berikut cara mendidik anak berpuasa Ramadan:
1. Ajarkan Makna Puasa
Cara mengajarkan anak puasa yang paling mendasar adalah ajarkan makna puasa terlebih dahulu. Beberapa poin tentang puasa dan maknanya yang bisa diajarkan adalah sebagai berikut.
- Puasa bermakna menahan hawa nafsu, lapar, dan haus sejak sebelum matahari terbit hingga senja.
- Puasa Ramadan adalah puasa wajib dan bagian dari rukun Islam.
- Puasa baik untuk kesehatan.
- Puasa harus diisi dengan hal-hal bermanfaat, banyak ibadah, dan menghindari perbuatan dosa.
Ketika mengajarkan makna puasa, orang tua sebaiknya menggunakan kata-kata sederhana agar anak mudah memahaminya.
Selain itu, gunakan pula perumpamaan yang pas sesuai umur mereka ketika menjelaskan makna puasa.
2. Berikan Contoh
Anak-anak lebih cepat belajar jika mereka melihat contoh atau teladan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberi contoh kepada anak tentang cara berpuasa.
Soal ini, orang tua bisa mengajak anak makan sahur dan berbuka puasa agar mereka tahu kapan boleh makan dan minum saat puasa.
3. Mulai Secara Bertahap
Cara mengajarkan anak puasa harus dilakukan secara bertahap. Jika anak langsung dilatih untuk puasa sehari penuh, mereka pasti akan kesulitan.
Oleh karena itu, orang tua harus melatih anak berpuasa secara bertahap. Mulailah dengan mengajak puasa jajan agar mereka belajar menahan nafsu untuk membeli snack.
Setelah mereka bertambah usia, contohnya kelas 1-3 SD, ajarkan anak untuk puasa setengah hari. Pada usia ini, tubuh anak sudah mulai mampu berpuasa.
Nantinya, setelah anak kelas 4 SD, mereka bisa dilatih puasa seharian penuhb meski tidak setiap hari selama bulan Ramadhan.
4. Jangan Memaksa
Sebaiknya orang tua tidak memaksa anak untuk puasa, apalagi puasa full. Pasalnya, paksaan hanya akan memberi anak kesan negatif tentang puasa.
Oleh karena itu, bujuk anak secara halus agar mereka mau. Untuk membuat anak lebih semangat, orang tua bisa melakukan kegiatan tertentu.
Contoh kegiatan yang bisa dilakukan adalah adalah membuat tabel puasa yang menarik dan menghias rumah bertemakan Ramadan.
Selain itu, orang tua juga bisa mengingatkan anak tentang pentingnya puasa dengan kata-kata lembut dan di waktu yang tepat.
5. Ajak Anak untuk Mengikuti Kegiatan Ramadhan
Salah satu cara mengajari anak puasa sejak dini adalah mengajak mereka untuk mengikuti kegiatan Ramadan di masjid atau kampung.
Beberapa contoh kegiatan tersebut adalah ngabuburit, buka bersama di masjid, salat tarawih, dan jalan-jalan setelah salat subuh.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat membuat anak senang, sehingga mereka akan lebih semangat dalam menjalani latihan puasa.
Selain itu, kesenangan ini akan membuat mereka mau bangun untuk sahur dan berlatih puasa tanpa diminta atau dipaksa.
6. Siapkan Menu Favorite untuk Berbuka Puasa
Hal lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat anak mau latihan puasa adalah mempersiapkan menu buka puasa kesukaannya. Menu tersebut akan terasa seperti reward bagi mereka.
Orang tua juga bisa mengajak anak untuk memasak atau mempersiapkan menu favorit tersebut bersama-sama. Dengan begitu, latihan puasa akan terasa lebih menyenangkan.
7. Selalu Beri Motivasi
Memberi motivasi puasa pada anak dapat meningkatkan semangat mereka dalam belajar berpuasa. Sebagai contoh, saat anak terlihat lesu atau lemas pada siang hari, orang tua bisa memberi semangat dan meyakinkan anak bahwa mereka bisa puasa hingga maghrib tiba.
Selain itu, orang tua juga dapat memotivasi anak dengan cara mengingatkan anak tentang pencapaian puasa mereka tahun lalu, minggu lalu, atau kemarin sambil memuji mereka. Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk mencapai prestasi puasa yang lebih baik.
8. Hargai Usaha Anak
Selain dengan memotivasi, cara mengajarkan anak puasa juga dapat dilakukan dengan menghargai usaha mereka. Maka dari itu, orang tua harus sering-sering memuji anak terkait puasa mereka.
Usaha sekecil apapun yang dilakukan anak, tetap harus diapresiasi. Dengan demikian, anak akan merasa semangat berlatih puasa.
9. Beri Penghargaan saat Hari Raya
Cara terakhir untuk membuat anak mau belajar puasa adalah memberinya penghargaan saat hari raya Idul Fitri. Penghargaan ini bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya uang, mainan, dan baju baru.
Meski demikian, penghargaan ini tidak harus selalu bersifat materi. Orang tua juga bisa menggunakan kreativitas untuk membuat piagam, piala, medali, dan sejenisnya sebagai penghargaan atas pencapaian anak dalam belajar puasa.
Pemberian penghargaan pasti akan membuat anak lebih semangat belajar puasa pada Ramadhan berikutnya.
Agar anak ingat akan penghargaan dan pencapaiannya, jangan lupa untuk mengambil foto saat momen pemberian hadiah atau penghargaan dan mencetak serta memajang foto ini.
Itulah beberapa cara mengajarkan anak puasa sejak dini, mulai dari mengajari maknanya hingga memberi penghargaan saat hari raya.
Kurang sebentar lagi, semua umat Muslim akan menyambut bulan Ramadan. Inilah saat yang tepat untuk mengajarkan anak tentang puasa. Semoga bermanfaat***