Amal Bunda

Diam Yang Celaka, Apa Itu?

Bagikan :

Sobat bunda, diam tak hanya tak bersuara, tetapi juga diam dalam bersikap dengan membiarkan sesuatu hal terjadi di sekitarnya.

Di dalam Islam, berkata diam itu memang baik daripada harus berkata-kata kasar, menggosip, memfitnah, atau membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Rasulullah saw. bersabda, ”Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu.” (H.R. Ahmad).

Namun, rupanya ada jenis diam yang ternyata bisa membuat seseorang masuk ke dalam neraka. Diam jenis ini adalah diam yang dibenci oleh Allah Swt. dan Rasulullah saw.

Lalu diam seperti apakah yang bisa menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka?

Jawabannya adalah diam ketika kemungkaran terjadi di sekitarnya. Contohnya, mereka yang diam melihat orang yang tengah berduaan berpacaran mendekati zina, diam ketika melihat ketidakadilan/kezaliman terjadi di depan mata.

Perintah untuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Mereka yang diam itu sengaja tidak menegur atau mengingatkan dengan cara yang baik kepada pelaku yang bermaksiat karena misalnya takut, malu, atau merasa tidak enak.

Orang-orang diam inilah yang akan dimasukkan ke dalam neraka karena keengganannya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar (menyeru pada kebaikan dan mencegah dari kemaksiatan).

Padahal, Allah Swt. telah menyuruh umat Islam untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar dimana pun ia berada.

“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran: 104).

Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. menjelaskan seputar amar ma’ruf nahi munkar“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia menghilangkannya dengan tangannya. Jika Dia tidak mampu, maka dengan lisannya. Orang yang tidak mampu dengan lisannya, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini adalah lemah-lemahnya iman.” (H.R. Muslim).

Artinya, setiap muslim sebenarnya memiliki kesempatan untuk menyeru pada kebaikan dan mencegah pada kemaksiatan. Bila misalnya situasi tidak memungkinkan untuk mencegah kemaksiatan dengan tangannya, maka muslim tersebut masih bisa mencegahnya dengan lisannya.

Bila masih tidak mampu dengan lisannya, ia masih bisa dengan hatinya melalui doa dan pengakuan bahwa apa yang dikerjakan orang tersebut merupakan bentuk maksiat serta bertentangan dengan hukum Allah Swt.

Balasan Apabila Diam Ketika Melihat Kemaksiatan

Berhati-hatilah bagi orang yang diam melihat kemaksiatan, terlebih jika yang diam itu adalah orang yang saleh atau setidaknya paham terhadap agama. Pasalnya, ada balasan yang menyeramkan yang akan ditimpakan Allah Swt, kepadanya.

Leave a Comment