Amal Bunda

Hati-hati, Malas dan Maksiat Awal menuju petaka

Bagikan :

Sobat bunda, Malas bisa diartikan sebagai kondisi kurangnya motivasi untuk melakukan suatu aktivitas. Malas pun bisa diartikan pula sebagai kondisi seseorang tidak mau bekerja.

Orang yang malas biasanya hanya berdiam diri dan menghabiskan waktunya dengan sia-sia tanpa produktivitas. Orang yang terlalu banyak tidur padahal ia tidak sakit bisa juga disebut sebagai orang yang malas.

Sifat malas ini sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Selain tidak produktif dan hanya menyia-nyiakan waktu, sifat malas pun bisa menjauhkan diri dari kesuksesan.

Bukankah kita ingin hidup sukses dan berhasil? Lalu mengapa masih malas dan hanya rebahan terus?

Oleh karena itu, kita harus bangkit dan mulai berhijrah. Hijrah dari sifat malas menuju sifat rajin. Hijrah dari sifat berleha-leha menjadi sifat yang gesit serta bersemangat.

Berdoalah agar kita dijauhkan dari sifat malas dengan doa yang diajarkan Rasulullah saw. berikut ini:

“Allohumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani wa a’uudzubika minal ‘ajzi walkasali, wa a’uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a’uudzubika min gholabatid-daini wa qohrirrijaal.”

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, tindihan utang dan penindasan orang.” (H.R. Bukhari).

Selain malas, kita pun harus menjauhi yang namanya maksiat. Maksiat sendiri merupakan tindakan melanggar aturan Allah Swt. dan bisa menimbulkan dosa.

Orang yang melakukan maksiat pun memiliki posisi yang berbeda dengan orang yang berusaha menjauhi maksiat. Allah Swt. berkata dalam firman-Nya dalam surah Al-Jatsiyah ayat 21, bahwa begitu buruk orang-orang yang bermaksiat itu.

“Apakah orang-orang yang berbuat kejahatan/maksiat itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.”

Imam Hudzaifah mengatakan jika seorang hamba melakukan suatu maksiat atau perbuatan dosa, maka di dalam hatinya akan tertulis sebuah noda hitam.

Jika ia kembali lagi melakukan perbuatan dosa, maka akan kembali tertulis di dalam hatinya sebuah noda hitam sampai akhirnya hatinya dipenuhi noda-noda hitam.

Oleh karena itu, kita harus menjauhi perbuatan maksiat dan senantiasa berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt. dari maksiat.

Nah mari kita bangkit dan semangat dengan jalani aktivitas yang produktif masalah dunia dan ibadah, semoga Allah menjauhkan kita dari rasa malas, semoga bermanfaat***

Leave a Comment