Amal Bunda

Inilah kenapa infaq jadi amalan berharga

Bagikan :

Sobat bunda, Infak menjadi salah satu bentuk pengorbanan harta dalam Islam dan memiliki kedudukan yang sangat mulia dan bernilai tinggi di sisi Allah Swt. Namun mengapa infak dikategorikan sebagai amalan yang begitu berharga?

Jawabannya terletak pada berbagai  keutamaan dan dampak positif yang dihasilkan, baik untuk diri pribadi, masyarakat, maupun untuk perbaikan hubungan dengan Allah Swt.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah: 261).

Keistimewaan Infak

Salah satu keistimewaan infak adalah sifatnya yang bisa menjadi penghapus dosa. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api” (H.R. Tirmidzi).

1. Sarana Membersihkan Diri dari Dosa

Dalam konteks ini, infak bukan hanya sebatas tindakan memberi, tetapi juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dari berbagai dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Saat seseorang ikhlas dalam berinfak, hatinya juga ikut tergerak untuk bertaubat dan memperbaiki dirinya, sehingga infak menjadi amalan yang bisa membersihkan jiwa dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah Swt.

2. Bermanfaat Secara Sosial

Selain itu, infak juga memiliki dimensi sosial yang sangat kuat. Ketika kita menyalurkan sebagian harta untuk membantu orang lain, kita secara tidak langsung ikut berkontribusi dalam mengatasi kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial.

Rasulullah saw. sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk peduli kepada sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Beliau bersabda, “Tidaklah beriman seseorang jika dia kenyang sementara tetangganya kelaparan” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Melalui infak, kita bisa merasakan kebersamaan dan kasih sayang dalam kehidupan sosial, dimana setiap orang saling membantu dan menopang satu sama lain.

3. Mendidik Jiwa untuk Tidak Cinta Dunia

Di samping itu, infak juga mendidik jiwa untuk tidak terikat pada dunia. Ketika seseorang bersedia mengorbankan harta bendanya untuk kepentingan agama dan sosial, ia sedang melatih dirinya untuk melepaskan keterikatan pada materi.

Dunia dan harta hanyalah titipan, dan dengan berinfak, kita menunjukkan bahwa harta bukanlah tujuan utama dalam hidup ini. Justru, harta yang kita miliki adalah alat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berbuat kebaikan kepada sesama.

Dalam hadits lain, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kekayaan bukanlah dengan banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup” (H.R. Bukhari).

4. Mendatangkan Kedamaian Hati

Ia bukan sekadar memberi, tetapi juga sarana untuk mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan yang hakiki. Sebab, dalam setiap pemberian, ada kebahagiaan tersendiri ketika kita bisa meringankan beban orang lain dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

5. Bentuk Ketaatan pada Allah Swt.

Pada akhirnya, infak adalah bentuk nyata dari ketaatan dan cinta kita kepada Allah Swt. Ketika kita berinfak, sesungguhnya kita sedang menabung kebaikan untuk kehidupan yang kekal di akhirat.

Leave a Comment