Sebagai orang tua ketegasan itu diperlukan. Namun jangan terlalu tegas dan menjadi emosi, walaupun kita sedang dalam keadaan sibuk dengan sesuatu kemudian anak tantrum minta sesuatu.
Kalau kita di minta untuk menjaga anak presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya?beranikah kita membentaknya sekali saja..? pasti engga ya bun.
Nah kita perlu terbuka, anak kita merupakan titipan dari Allah swt, yang lebih besar dan berkuasa daripada presiden. Beranikah kita membentak, memarahi, mencubit, menyentil bahkan memukul? jika pernah melakukan, bagaimana nanti di hari akhir ketika kita ditanya oleh Allah sang pemilik segalanya.
Duhai kita sebagai orang tua, jaga lisanmu, jangan pernah kita memarahi anak dari hal-hal yang kecil, anak kita tidak tahu kalau itu merupakan suatu kesalahan. Otaknya belum mencapai konsep itu, jaga jiwanya, lihatlah tatapan matanya yang tidak berdosa itu ketika engkau ingin marah, ia diam dan akan mencerna apa yang engkau katakan.
Coba perhatikan apa yang terjadi ketika engkau tetap memukul atau memarahi, anak kita tetap memeluk kita dan inilah tanda maaf dari sang anak. Cobalah untuk mengetahui dan peka terhadap perasaannya, apa yang kita katakan terus menerus akan terekam olenya hingga dewasa.
Jika yang tertanam adalah kata kata kasar dan ungkapan marah, mungkin kenakalannya adalah efek yang terjadi dari kesalahan kita di masa lalu.
Cobalah duduk dan merenungi atas kesalahan kita di masa lalu padanya, apakah hal sepele yang dilakukannya lebih besar dari akibat yang ditimbulkan?
Ingatlah jiwa anakmu lebih mahal dari apapun yang termahal di dunia, jaga lisan dan perilaku kita agar kelak kita tidak menyesalinya.