Melakukan amalan kebaikan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Allah SWT menjanjikan kehidupan yang baik, rezeki, serta pahala bagi hamba-Nya yang suka berbuat amal kebajikan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surah An-Nahl ayat 97.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.”
Lantas apa saja amalan yang disukai Allah SWT?
- Taat Ibadah, Berbakti Kepada Orang Tua dan Jihad di Jalan Allah
Umat Islam dapat melaksanakan sholat wajib 5 waktu dengan taat. Dengan beribadah sholat 5 waktu ini semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berdoa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Amalan yang paling disukai Allah SWT ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud RA. Ia berkata,
“Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah amalan yang paling dicintai Allah? Rasulullah SAW bersabda, ‘Salat tepat pada waktunya.’ Aku bertanya, ‘Lalu apa lagi?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Berbakti kepada orang tua, jihad di jalan Allah’.” (HR Bukhari dan Muslim)
- Menyenangkan Sesama Muslim
Kita dapat memberikan pertolongan, kasih sayang, menghibur orang-orang bersedih hati. Jangan biarkan orang-orang di sekitar kita merasakan kesusahan. Bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Dalam sebuah riwayat yang disampaikan Ibnul Qayyim. Rasulullah SAW bersabda,
“Amal yang paling disukai Allah ialah kegembiraan yang engkau masukkan dalam hati seorang muslim, menghilangkan kesusahannya, melunasi utangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku untuk suatu hajat lebih aku sukai daripada beriktikaf di masjid ini selama sebulan.” 3. Jangan berhenti melakukan amalan baik. Apapun amalan baik yang sudah dilakukan selama ini agar dilakukan secara terus-menerus. Kita dapat membalas kebaikan orang lain. Ketika menerima kebaikan, berikan juga kebaikan orang lain yang membutuhkan.
Aisyah RA bercerita Rasulullah SAW memiliki selembar tikar yang biasa beliau jadikan bilik pada malam hari. Rasulullah SAW mengerjakan salat padanya. Orang-orang pun mengikuti salat beliau.
Suatu malam, ketika orang-orang kembali untuk mengerjakan salat, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian mengerjakan amal yang kalian sanggup kerjakan, karena Allah itu tidak pernah bosan sampai kalian yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah itu adalah amalan yang rutin dikerjakan sekalipun sedikit dan kebiasaan keluarga Muhammad apabila mengerjakan suatu amalan mereka mengekalkannya (terus-menerus mengerjakannya).” (HR Muslim)
Jangan berhenti untuk berbuat baik, taat beribadah dan berdoa.***