Zakat mal adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang hartanya telah mencapai nisab dan haul.
Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, zakat juga berperan dalam membantu mereka yang membutuhkan serta menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat.
Dalam praktiknya, banyak orang bertanya-tanya mengenai keharusan mengucapkan doa atau niat dalam zakat mal.
Apakah zakat mal harus diucapkan? Bagaimana doa yang dianjurkan bagi penerima zakat? Berikut pembahasannya.
Apakah Zakat Mal Harus Diucapkan?
Zakat mal sendiri tidak harus diucapkan secara lisan, baik oleh muzakki maupun mustahik. Yang paling penting dalam zakat mal adalah niat dalam hati dan penyaluran zakat kepada mereka yang berhak menerimanya.
Namun, mengucapkan doa saat menerima zakat adalah sunnah yang dianjurkan. Dengan berdoa, seorang mustahik menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah atas rezeki yang diterima melalui zakat dari muzakki.
Pentingnya Niat dalam Menunaikan Zakat Mal
Dalam Islam, niat merupakan aspek penting dalam setiap ibadah, termasuk zakat. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Niat dalam zakat mal harus dilakukan di dalam hati saat hendak menunaikannya.
Artinya, tidak ada kewajiban untuk mengucapkannya secara lisan, meskipun sebagian ulama menganjurkan agar niat diucapkan agar lebih meneguhkan hati.
Bacaan niat zakat mal yang umum digunakan adalah:
Nawaitu an ukhrija zakata maali fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya berniat mengeluarkan zakat hartaku, fardhu karena Allah Ta’ala.”
Meskipun tidak wajib diucapkan, niat ini harus ada dalam hati agar ibadah zakat menjadi sah.
Doa yang Dianjurkan bagi Penerima Zakat Mal
Bagi penerima zakat (mustahik), dianjurkan untuk mendoakan kebaikan bagi pemberi zakat (muzakki).
Doa ini merupakan bentuk rasa syukur sekaligus pengharapan agar harta yang telah dikeluarkan menjadi berkah dan bernilai ibadah. Salah satu doa yang dapat dibaca oleh penerima zakat adalah:
Ajrakallahumma fiimaa a’thyta wa baaroka fiimaa abqayta wa ja’alahu thahuuran.
Artinya: Semoga Allah memberikan pahala kepadamu pada barang yang engkau berikan (zakatkan), semoga Allah memberkahimu dalam harta-harta yang masih engkau sisakan, dan semoga pula menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagimu.
Doa ini tidak wajib diucapkan, tetapi dianjurkan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada pemberi zakat.
Donasi: Berbagi Keberkahan Melalui Zakat dan Sedekah
Selain menunaikan zakat mal, berbagi dengan sesama melalui sedekah juga merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam.
Memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, baik dalam bentuk makanan, pakaian, atau sumbangan dana, dapat menjadi cara untuk meraih keberkahan.
Bagi Anda yang ingin menyalurkan donasi kepada mereka yang berhak, Yayasan Rintisan Amal Bunda membuka kesempatan untuk berbagi melalui zakat dan sedekah. Donasi dapat disalurkan melalui rekening:
BSI 7166633375 atas nama LKS Yayasan Rintisan Amal Bunda
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi 0813-8894-2720.
Dengan berbagi, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga membersihkan harta dan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT.
Kesimpulan
Zakat mal adalah ibadah yang memiliki banyak manfaat, baik secara individu maupun sosial. Meskipun tidak ada kewajiban mengucapkan niat secara lisan, niat dalam hati tetap menjadi syarat sahnya zakat.
Bagi penerima zakat, dianjurkan untuk mengucapkan doa sebagai bentuk syukur kepada Allah dan penghormatan kepada pemberi zakat. Namun, doa ini tidak bersifat wajib.
Dengan memahami niat, doa, dan tata cara zakat mal, diharapkan kita dapat menunaikan ibadah ini dengan lebih baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah.***