Seorang muslim tidak hanya mencari rezeki dengan cara bekerja saja. Ada amalan yang dilakukan agar rezeki lancar.
Doa untuk memohon kelancaran rezeki atau pembuka rezeki bisa dipanjatkan kapan saja. Namun, umat Islam juga dapat konsisten melakukan amal saleh yang mendatangkan rezeki.
Setiap orang mendambakan kecukupan bahkan bisa terus berkecukupan. Banyak ibadah, berdoa dan berzikir akan membantu membuka pintu rezeki dari berbagai arah.
Bahkan bisa mendapatkan rezeki yang tidak terduga. Lantas apa saja amalan yang bisa dilakukan agar rezeki terus mengalir?
- Zikir Pagi
Ajaran Rasulullah yang selanjutnya untuk pembuka rezeki adalah membaca zikir setiap hari.
Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa membaca ‘La ilaha illallah Al Malikul Haqqul Mubin’ (tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha benar lagi Maha Nyata) sebanyak 100 kali dalam sehari. Maka ia memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari dahsyatnya kubur dan terbuka untuknya pintu-pintu surga.” (HR. Abu Nuaim)
Umat Islam juga diajarkan membaca zikir “Subhanallahi wa bihamdih, Subhanallahil ‘adzim, astaghfirullahal’adzim” 100 kali dalam setiap hari.
Bahkan, lebih utama jika zikir tersebut dibaca setelah azan subuh sebelum iqamah.
- Mengerjakan Sholat Dhuha dan Membaca Doa
Berikutnya adalah menukaikan Sholat Dhuha saat pagi hari dan melanjutkannya dengan membaca doa.
Mengerjakan sholat sunnah ini untuk membuka pintu rezeki. Sholat ini dapat dilakukan sejak matahari mulai meninggi sampai datangnya zawal (tergelincirnya matahari) atau sejak 15 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit menjelang zuhur.
Kemudian, dilanjutkan dengan doa setelah Sholat Dhuha berikut ini:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin.
Artinya :
“Ya Allah, bahwasanya waktu dluha itu waktu dluhaMu, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu.”
“Ya Allah, jika rizkiku masih diatas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dluha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.***